Categories
Uncategorized

5 Ramalan Dunia Kiamat Menurut Stephen Hawking

Sebagai seorang fisikawan dan ilmuwan terkemuka, Stephen Hawking tidak secara eksplisit membuat ramalan tentang kiamat. Meskipun demikian, dia mempertimbangkan berbagai konsep ilmiah seperti lubang hitam, perubahan iklim, dan risiko lainnya terkait masa depan bumi. Beberapa konsep yang dia bahas atau gambarkan dalam karyanya mungkin dapat dikaitkan dengan potensi ancaman terhadap kelangsungan hidup manusia dan bumi. Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah spekulasi atau teori berdasarkan pemahaman ilmiah saat itu dan bukan ramalan pasti tentang kiamat. Hawking sering kali menekankan pentingnya manusia bekerja sama dan menggunakan ilmu pengetahuan untuk menghadapi tantangan masa depan. Berikut 5 ramalan dunia kiamat menurut Stephen Hawking.

Bumi akan Dikuasai Robot AI

Pada bulan November, Hawking memperingatkan pada konferensi teknologi di Lisbon, Portugal, bahwa AI bisa menjadi “hal terburuk yang pernah terjadi pada umat manusia.”

Karena AI dapat dipelajari tidak terbatas, Hawking beralasan bahwa hal itu pada akhirnya dapat melampaui batas otak manusia dan melampaui kita.

Keberhasilan dalam menciptakan AI bisa menjadi peristiwa terbesar dalam sejarah peradaban kita atau yang terburuk, begitu kata Hawking di Web Summit.

Meskipun Stephen Hawking tidak secara eksplisit membuat ramalan tentang bumi akan dikuasai oleh robot AI sebagai sebuah kejadian pasti dalam konteks kiamat.

Namun, dari penuturannya, dia mengungkapkan keprihatinan tentang potensi bahaya yang mungkin timbul dari perkembangan kecerdasan buatan (AI) jika tidak dikelola dengan hati-hati.

Hawking mengingatkan bahwa AI yang tidak terkendali atau tanpa pengawasan dapat menjadi ancaman serius bagi manusia.

Pendapat Hawking tentang AI berfokus pada risiko yang terkait dengan perkembangan teknologi tersebut.

Dia memperingatkan bahwa kecerdasan buatan yang berkembang pesat mungkin dapat mencapai tingkat di mana kontrol manusia menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin.

Ini bisa mengarah pada situasi di mana kecerdasan buatan memiliki kecerdasan yang melebihi manusia dan kemampuan untuk mengambil keputusan secara mandiri.

Hawking, bersama dengan beberapa ilmuwan lainnya, mendukung ide bahwa pembuatan dan pengembangan AI harus dilakukan dengan mempertimbangkan etika dan keamanan.

Mereka menggarisbawahi pentingnya mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang dapat diawasi, etis, dan aman untuk mencegah skenario di mana AI mengambil alih atau mengendalikan dunia.

Manusia yang Selalu Perang

Hawking pernah menyampaikan keprihatinan tentang konflik manusia dan kemungkinan ancaman yang disebabkan oleh perang serta konsekuensi dari ketegangan geopolitik.

Sebagai seorang fisikawan dan ilmuwan terkemuka, menggarisbawahi dampak negatif dari konflik bersenjata dan peperangan.

Dia mengakui bahwa perang telah menjadi bagian sejarah umat manusia dan menyebabkan penderitaan besar, kehancuran, serta kerugian manusia baik secara fisik maupun emosional.

Meskipun tidak secara langsung memasukkan prediksi tentang perang manusia ke dalam pandangan kiamatnya, Hawking menyatakan bahwa manusia harus belajar dari sejarah dan upaya-upaya untuk memperbaiki situasi global, serta menciptakan kerjasama yang lebih besar antara negara-negara.

Dia juga menekankan pentingnya perdamaian, diplomasi, dan kerjasama internasional dalam menyelesaikan konflik dan mencegah perang di masa depan.

Hawking memandang bahwa mengatasi konflik manusia merupakan bagian penting dalam menjaga kelangsungan hidup umat manusia di planet ini.

Sementara Hawking tidak membuat ramalan spesifik tentang perang sebagai bagian dari kiamat, dia menyoroti perlunya kesadaran akan dampak negatif dari konflik bersenjata dan kebutuhan untuk mencari solusi damai dalam menangani ketegangan geopolitik.

Pesan utamanya adalah untuk mendorong kerjasama global dalam rangka menjaga perdamaian dan menghindari konsekuensi yang merugikan dari perang di masa depan.

Kemunculan Alien Luar Angkasa

Stephen Hawking tidak secara eksplisit membuat ramalan bahwa kemunculan alien dari luar angkasa akan menjadi bagian dari ramalannya tentang kiamat. Namun, Hawking mengatakan pada tahun 2016 silam, bahwa dia lebih yakin dari sebelumnya, bahwa alien itu ada, namun dia juga memperingatkan bahwa kita sebaiknya menghindari bertemu dengan mereka, hal itu ia katakan dalam film Stephen Hawking’s Favorite Places.

Hawking memang telah mempertimbangkan kemungkinan kehidupan di luar Bumi dalam konteks eksplorasi ruang angkasa, namun, ia tidak membuat prediksi bahwa kemunculan alien akan menjadi faktor dalam kiamat atau akhir dari dunia.

Dalam beberapa kesempatan, Hawking secara terbuka mendiskusikan kemungkinan keberadaan kehidupan di luar Bumi dan menyatakan bahwa di alam semesta yang sangat luas, kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain adalah hal yang mungkin.

Namun demikian, dia juga menggarisbawahi bahwa komunikasi atau kontak dengan kehidupan asing ini bisa menjadi hal yang berisiko, karena kita tidak tahu dengan pasti bagaimana kehidupan asing tersebut akan bereaksi terhadap manusia atau kehidupan di Bumi.

Hawking juga pernah menyatakan bahwa jika ada kehidupan asing yang cerdas dan mampu melakukan perjalanan antarbintang, kemungkinan mereka memiliki teknologi yang jauh lebih maju daripada manusia.

Dalam konteks ini, dia menggarisbawahi pentingnya berhati-hati dan waspada terhadap potensi ancaman atau risiko yang mungkin timbul dari interaksi dengan kehidupan asing tersebut.

Meskipun Hawking mengakui kemungkinan kehidupan di luar Bumi dan menggarisbawahi perlunya kewaspadaan terhadap interaksi dengan kehidupan asing, dia tidak secara khusus membuat ramalan bahwa kemunculan alien akan menjadi bagian dari ramalannya tentang kiamat.

Pandangan Hawking lebih berfokus pada upaya manusia untuk memahami dan menjelajahi ruang angkasa dengan bijaksana, tanpa membuat prediksi konkret tentang bagaimana kemungkinan interaksi dengan kehidupan asing akan memengaruhi masa depan bumi atau manusia.

Bumi Menjadi Sangat Panas

Selain ramalan tentang nasib umat manusia, Stephen Hawking juga membuat prediksi tentang Bumi.

Ia meyakini Bumi bisa berubah menjadi sangat panas dan menjadi bola api pada tahun 2600. Penyebab bencana ini karena konsumsi energi yang berlebihan, sehingga planet biru tidak bisa dihuni.

Hawking secara konsisten menyoroti pentingnya mengatasi perubahan iklim sebagai tantangan besar yang dihadapi manusia.

Hawking menyampaikan keprihatinannya tentang pemanasan global dan perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peningkatan emisi gas rumah kaca.

Dia mengakui bahwa perubahan iklim dapat memiliki konsekuensi yang serius, termasuk peningkatan suhu rata-rata global.

Saat membahas risiko perubahan iklim, Hawking menekankan bahwa efek samping dari perubahan iklim seperti kenaikan suhu yang signifikan dapat memiliki dampak besar pada ekosistem bumi, termasuk perubahan dramatis dalam cuaca, naiknya permukaan air laut, dan kerugian habitat alami.

Namun demikian, dia tidak secara khusus membuat ramalan bahwa bumi akan menjadi sangat panas sebagai bagian dari pandangannya tentang kiamat.

Hawking lebih fokus pada peringatan akan dampak perubahan iklim terhadap keberlangsungan hidup manusia dan perlunya tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta mengurangi dampak negatifnya terhadap planet kita.

Dalam pandangan Hawking, perlunya tindakan terhadap perubahan iklim tidak hanya berarti untuk menjaga bumi tetap stabil, tetapi juga untuk menjaga kelangsungan hidup umat manusia dan memastikan keberlanjutan kehidupan di planet ini.

Tidak Bijaknya Keputusan Pemimpin Dunia Tentang Alam

Terlepas dari ramalan tentang kiamat, Stephen Hawking sering menyuarakan keprihatinan tentang kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pemimpin dunia terkait lingkungan dan alam.

Hawking menyampaikan bahwa tidak bijaknya keputusan pemimpin dunia terhadap lingkungan dapat memiliki dampak yang serius terhadap keberlangsungan bumi dan manusia.

Dia secara konsisten menyoroti pentingnya melindungi alam dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menjaga sumber daya alam serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Hawking sering menekankan perlunya kebijakan yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan sumber daya yang lebih berkelanjutan, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.

Menurut Hawking, keputusan yang tidak bijaksana atau kebijakan yang tidak memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, seperti kerusakan ekosistem, perubahan iklim yang merugikan, dan kerugian habitat alam.

Walaupun tidak secara spesifik membuat ramalan tentang akibat langsung dari keputusan tidak bijak para pemimpin dunia terkait lingkungan, Hawking menyadari bahwa kebijakan yang tidak ramah lingkungan bisa berujung pada ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup manusia dan planet ini secara keseluruhan. Hawking, bersama dengan ilmuwan lainnya, mendorong agar para pemimpin dunia mengambil langkah-langkah yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan yang memperhatikan keseimbangan lingkungan, demi kelangsungan hidup bumi dan masa depan generasi mendatang.